RB,
Serang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menargetkan tahun 2019
mendatang akses air bersih bisa tersalurkan yang sudah sesuai dengan target universal acces Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten
Serang dalam memenuhi kebutuhan air minum diseluruh wilayah.
Hal tersebut, dikatakan Bupati
Serang Ratu Tatu Chasanah, saat meresmikan sarana air bersih dari Duta Besar
Swedia untuk Indonesia dari CSR PT Atlas Copco Indonesia di Desa Sukarena, Kecamatan
Ciomas, Kamis (11/10/2018).
Turut hadir, Direktur Yayasan
Pembangunan Cipta Insan Indonesia Agustin Raintung, perwakilan Kedutaan Besar
Swedia untuk Indonesia Horst Wasel, Direktur PT Atlas Copco Indonesia
Aryasheree Depayan, dan sejumlah kepala OPD Pemkab Serang.
Tatu menjelaskan, Pemkab Serang
sudah berkomitmen untuk meningkatkan akses air bersih sesuai dengan target
prioritas Pemkab Serang. Pasalnya, Kabupaten Serang baru mendapatkan akses air
bersih baru mencapai 76 persen. Sedangkan, di Kecamatan Ciomas mencapai 68
persen.
"Kami, sudah komitmen untuk
memenuhi kebutuhan air minum mencapai target universal acces pada akhir 2019,
sudah menjadi target juga pada RPJMN
2015-2019 agar tercapainya 100 persen pelayanan air minum melalui optimalisasi dan
pembangunan baru," kata Tatu.
Ia menilai, untuk memenuhi kebutuhan
air bersih masyarakat memerlukan anggaran dari APBD, bantuan Provinsi,
Kementerian, dan perusahaan akses air bersih untuk melayani kesehatan
masyarakat yang sudah menjadi program prioritas.
"Saya apresiasi bantuan ini dan
pihak perusahaan juga bisa datang kembali kapanpun untuk sinergi dengan
Kami," ujarnya.
Tatu berharap, perusahaan lain turut
hadir untuk mengatasi permasalahan ini.Karena
penyediaan air bersih di Kabupaten Serang perlu ditingkatkan yang
merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. "Persoalan air bersih
sangat mendasar, pelayanan kesehatan juga merupakan prioritas kami,"
pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan
Pembangunan Cipta Insan Indonesia, Agustini Rainting mengatakan, perusahaan dan
lembaga mitra pemerintah menciptakan universal acses yang menargetkan pada
tahun 2019 100 persen masyarakat mendapatkan akses terhadap air bersih.
"Pemerintah tidak mungkin
sendiri menggarap seluruhnya jika tanpa partisipasi dari perusahaan dan LSM
baik nasional maupun internasional," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, Program water for all sudah bekerja di 50 negara
dan membantu 2 juta orang. Program yang
sudah bejalan di Baros dan Ciomas merupakan upaya perusahaan dalam program
tersebut. "Jadi, masyarakat kita berdayakan dan perusahaan hanya
memberikan stimulus untuk membeli pipa dan lain sebagainya," tambahnya.
(Aw)
Advertisement